Islam merupakan satu-satunya tuntunan hidup atau way of life yang benar lagi sempurna bagi manusia. Benar tersebab kemampuan Islam dalam mengurai serta menjawab problem dasar manusia di soal hakikat hidup. Serta sempurna dikarenakan tidak ada satu hal pun yang luput dari tuntunan Islam. Mulai dari persoalan personal terlebih persoalan sosial. Kesemuanya diatur dalam Islam. Tak terkecuali adab bepergian dalam Islam.
Bepergian bagi mereka yang awam akan Islam tampak hanya sebagai sebuah aktivitas biasa sebagaimana aktivitas-aktivitas manusia lainnya. Hanya saja, jika makna biasa tersebut adalah bukan sesuatu yang perlu terikat dengan hukum dan adab dalam Islam, maka anggapan ini jelas telah keliru. Sebab prinsip perbuatan dalam Islam adalah terikat dengan hukum dan adab dalam Islam.
Oleh karena itu tidak ada satupun aktivitas yang biasa bagi seorang muslim. Sebab semua aktivitas mereka adalah istimewa dikarenakan keterikatan mereka dengan hukum dan adab, serta kesadaran mereka akan hubungan mereka dengan Allah.
Adab Bepergian Dalam Islam

Adab secara sederhana banyak difahami sebagai norma atau serangkaian ketentuan yang didasarkan pada cara pandang agama, dalam hal ini adalah islam. Jadi adab bepergian dalam hal ini adalah mengenai berbagai ketentuan dan tuntunan Islam bagi manusia dalam melakukan aktivitas bepergian itu sendiri.
1. Sebelum Bepergian
Ada beberapa adab sebelum melakukan bepergian. Antara lain adalah berpamitan dengan kerabat terdekat, serta berdoa memohon perlindungan dengan bertawakkal kepada Allah subhanahu wa ta’ala. tentu saja juga diimbangi dengan persiapan teknis jika berkendara dengan mobil pribadi. Mulai dari pengecekan bensin sampai dengan pengecekan Speedometer Custom.
Sebelum melakukan bepergian, sebaiknya terlebih dahulu berpamitan kepada kerabat dekat Anda. Khususnya kepada anggota keluarga yang satu atap dengan Anda. Hal ini agar Anda bisa turut mendapatkan doa perlindung dari para kerabat. Di samping itu tentu saja agar anggota keluarga yang lain tidak perlu khawatir atas ketidak hadiran Anda di rumah selama bepergian.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Abu Musa bin Wardan, bahwa Abu Hurairah berkata kepada seorang laki-laki : Kemarilah, saya akan mengucapkan selamat tinggal (berpamitan) kepadamu sebagaimana Rasulullah mengucapkan ucapan selamat tinggal kepadaku. Atau sebagaimana Rasulullah mengucapkan selamat tinggal dengan ucapan aku titipkan engkau kepada Allah yang tidak menyia-nyiakan titipannya.
Saat hendak keluar rumah, juga dianjurkan untuk bertawakkal kepada Allah SWT dengan mengucapkan : Dengan nama Allah, aku bertawakkal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah.
2. Selama Bepergian
Ketika telah berada di dalam kendaraan, hendaklah memulai dengan doa berkendara. Memohon kebaikan dan ketaqwaan selama dalam perjalanan, memohon keridhaan Allah, memohon perjalanan yang dimudahkan, memohon untuk senantiasa didampingi baik di sebelum, selama dan sesudah perjalanan, serta memohon dari segala hal buruk yang bisa saja menimpa.
Selama dalam perjalanan, hendaklah mengisi waktu tempuh tersebut dengan senantiasa berdzikir dengan mengingat Allah maupun dengan membaca mushaf al Qur’an seluler. Sebagaimana keadaan Rasulullah yang tidak pernah lalai dari mengingat Allah.

Diriwayatkan dari al Aghar al Muzanni, bahwa Rasulullah pernah bersabda : Sesungguhnya hatiku tidak pernah lalai dari dzikir kepada Allah. Sesungguhnya aku selalu beristighfar seratus kali dalam sehari. (HR. Musllim).
3. Selepas Bepergian
Jika apa yang menjadi hajat bepergian dirasa telah selesai, maka sebaiknya segera kembali. Baik dalam soalan dagang, kekeluargaan, studi, ataupun urusan lainnya. Hal ini didasarkan pada salah satu hadits Nabi SAW. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda : Apabila salah seorang di antara kalian telah menyelesaikan urusan saat bepergian, hendaklah ia segera kembali kepada keluarganya. (HR. Bukhari).
Sekembalinya di rumah, juga hendaknya mengucap syukur, takbir, serta puji-pujian kepada Allah SWT atas perlindungan serta segala kemudahan urusan selama mengemudi mobil manual.
Adab Bepergian Bagi Muslimah
Memang benar bahwa dalam Islam satu-satunya yang membedakan satu sama lain manusia adalah ketaatan dan ketakwaan mereka. Tidak dibeda-bedakan berdasarkan gender, ras, bangsa, warna kulit dan lain sebagainya. Hanya saja, ada sejumlah perlakuan dan ketentuan yang berbeda terhadap seorang muslim dan muslimah dalam hukum maupun adab. hal ini semata-mata atas dasar keadilan Islam itu sendiri.
Ada beberapa adab atau etika yang harus diperhatikan bila hendak bepergian keluar rumah. Tentu semua adab dan etika ini adalah untuk kebaikan bagi wanita tersebut.
1. Meminta Izin dari Wali atau Mahram
Pada dasarnya wanita lebih dianjurkan tetap berada di dalam rumah kecuali terdapat hajat tertentu yang mengharuskan ia keluar dari rumah. Untuk itu, perlu bagi seorang muslimah untuk mendapatkan izin terlebih dahulu dari mahramnya sebelum keluar dari rumah.
Hal ini didasarkan pada salah satu firman Allah SWT dalam surah al Ahzab yang berbunyi : Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian para muslimah berhias dan bertingkah laku layaknya orang-orang jahiliyah. Juga berdasarkan sabda Nabi SAW : Wanita adalah aurat. Jika ia keluar maka setan akan mengiringinya.
2. Dibersamai Mahram
bagi muslimah hendaknya ketika harus menempuh perjalanan dalam rangka bepergian tidak dilakukan sendirian. Namun hendaknya dibersamai oleh salah satu mahram, atau teman wanita yang dapat dipercaya dan saling menjaga.
Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Nabi SAW bersabda : Seorang wanita tidak boleh melakukan safar kecuali bersama dengan mahramnya. Dan lelaki asing tidak boleh masuk ke rumahnya kecuali ada juga mahram di dalamnya. Maka seorang sahabat bertanya, wahai Rasulullah, aku berniat untuk berangkat berperang ini dan itu. Sedangkan istriku ingin berhaji. Nabi SAW bersabda : Temanilah istrimu berhaji. (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Menutup Aurat
Dalam kehidupan umum di luar rumah. Wajib bagi para muslimah menutup seluruh tubuh mereka melainkan wajah dan telapak tangan mereka. Menutup di sini dalam artian longgar dengan penutup kepala yang menutupi dada serta berbaju kurung atau jilbab terusan hingga kaki.
Allah SWT berfirman dalam surah al Ahzab : Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak wanitamu, dan istri-istri orang mukmin. hendaklah merekaa mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.
Demikiaan itulah sejumlah adab dalam bepergian yang perlu untuk diperhatikan oleh kaum muslimin yang hendak melakukan perjalanan atau bepergian. Mudah-mudahan bermanfaat. Sekian dan terima kasih.