Khurafat Seputar Kelahiran Yang Perlu Dihindari

Indonesia meskipun mayoritas beragama Islam namun perkara-perkara yang ada larangannya di dalam agama masih dilaksanakan. Salah satunya adalah perkara tathayyur atau khurafat seputar kelahiran dan momenlainnya yang memang sudah mendarah daging sejak dahulu.

Hal ini karena memang sebagian orang di indonesia meskipun berislam namun tidak melepas kepercayaan tradisional mereka. Hal ini tidak hanya ada di tanah jawa dengan kepercayaan kejawennya, namun menyebar di seluruh Indonesia dengan variannya masing-masing. Kondisi ini tentu menjadi pekerjaan umat islam keseluruhan.

Khurafat Seputar Kelahiran
Bayi baru lahir sebaiknya di aqiqahkan. Sumber Unsplash

Khurafat dan Tathayyur

Khurafat berasal dari kata (kharufa) yang artinya rusaknya akal karena lanjut usia. Sumber lain mengatakan bahwa khurafat adalah nama seorang laki-laki yang dipengaruhi oleh jin, lalu ia bercerita sesuai dengan apa yang ia lihat, maka orang-orang tidak mempercayainya dan mereka mengatakan “Ah itu hanya cerita khurafat”.

Jadi khurafat bisa diartikan cerita-cerita atau dongeng-dongeng dan kepercayaan-kepercayaan yang tidak berdasar di Al Quran dan juga Sunnah. Ketika berada diluar dua sumber hukum tersebut maka tertolak dan tidak boleh diyakini.

Sedangkan menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin rahimahullah : “Tathayyur adalah menganggap sial atas apa yang dilihat, didengar, atau yang diketahui. Seperti yang dilihat yaitu, melihat sesuatu yang menakutkan. Yang didengar seperti mendengar burung gagak, dan yang diketahui seperti mengetahui tanggal, angka atau bilangan.

Tathayyur merupakan sifat yang meniadakan tauhid dari dua segi:

  • Pertama, orang yang bertathayyur tidak memiliki rasa tawakkal kepada Allah Azza wa Jalla dan senantiasa bergantung kepada selain Allah.
  • Kedua, ia bergantung kepada sesuatu yang tidak ada hakekatnya dan merupakan sesuatu yang termasuk takhayyul dan keragu-raguan.

Bahaya Khurafat dan Tathayyur

Melihat fakta tathayyur dan juga khurafat maka keduanya sangat berbahaya bagi aqidah kaum muslim. Karena itu sebaiknya kepercayaan, dongeng dan berbagai keyakinan di masyarakat yang berhubungan dengan hal tersebut dihilangkan dan hendaknya masyarakat diberi edukasi tentang hal ini.

Keberadaan berbagai jasa layanan aqiqah di berbagai daerah seperti aqiqah Cilacap, aqiqah Purwwokerto dan sebagainya secara efektif justru bisa menangkal keberadaan ritual yang tidak masuk akal ini. Mereka biasanya memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai ritual aqiqah sesuai syariat.

Rasulullah saw bersabda:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ ثَلاَثًا وَمَا مِنَّا إِلاَّ وَلَكِنَّ اللهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ =رواه ابو داود=

Dari Abdullah bin Mas’ud ra, bahwa Rasulullah saw bersabda : “Thiyarah (tathayyur) adalah syirik, thiyarah adalah syirik, (beliau mengucapkan) tiga kali, dan tidak ada seorang pun diantara kita kecuali (telah terjadi dalam hatinya sesuatu dari hal itu), hanya saja Allah menghilangkannya dengan tawakkal kepada-Nya”. (HR. Abu Daud)

Tathayyur dan Khurafat Seputar Kelahiran

Masyarakat Indonesia sebagian masih mempertahankan beberapa tradisi seputar aqiqah dan kelahiran. Bahkan tradisi ini mengarah kepada tathayyur.

1. Senjata Tajam di Bawah Kasur Bayi

Kebiasaan dan kepercayaan ini ssebenarny sungguh aneh dan tidak masuk akal, dalam adat kebiasaan sebagian orang bayi yang baru lahir ketika tidur dibekali dengan berbagia senjata tajam di bawah kasurnya. Tujuannya sebagai perlindungan dari berbagai mara bahaya.

Tentu saja hal ni menjadi aneh, sebab mana mungkin bayi yang untuk berdiri tegak saja belum mampu tetapi malah di beri persiapan senjata tajam di bawah kasur untuk keselamatan. Bentuk keselamatan bisa didapat dengan berikhtiyar menjaga si kecil dengan baik. Selain itu tetap berdoa kepada Allah adalah lebih masuk akal.

2. Tidak Sembarangan Mengubur Ari-ari

Ari-ari yang merupakan sisa dari proses kelahiran merupakan barang yang kotor dan mudah membusuk sehingga sesegera mungkin dikubur. Sebenarnya untuk menguburkannya tidak diperlukan ritual apapun. Yang penting tidak tercium setelah dikuburkan, artinya menguburnya harus agak dalam.

Tetapi sebagian masyarakat di Indonesia masih memperhitungkan lokasi penguburan ari-ari dengan berbagai pertimbangan. Padahal tidak ada hubungan antara lokasi penguburan ari-ari dengan keadaan si bayi kedepannya.

3. Mengubur Barang Bersama Dengan Ari-ari

Khurafat Seputar Kelahiran
Tradisi aqiqah menurut Islam. Sumber Flickr

Selain itu sebagian juga ada yang menguburkan berbagai barang beserta ari-arinya. Orang tua yang menginginkan anaknya kelak menjadi anak yang pandai maka mereka menguburkan berbagai alat tulis beserta ariarinya. Jika menginginkan anak yang pandai bertani maka mereka mengubur peralatan pertanian dan seterusnya.

Sebenarnya tidak ada hubungannya antara mengubur barang tertentu dan perkara khurafat seputar kelahiran dengan keusksesan seseorang pada masa depannya. Masa depan bisa direncanakan namun Allah yang menentukan. Karena itu sebenarnya kunci kesuksesan di masa depan adalah ikhtiyar dan disertai tawakkal.

Leave a Comment