Menghadapi Siswa Yang Bersifat “Keras”

Pertanyaan :

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati. Saya seorang guru, ada salah satu siswa saya laki-laki, usia SMP yang memiliki sifat keras, suka berontak, mudah marah, berani protes dan menolak. Seringkali jika ada yang tidak sesuai dengan keinginannya,  melampiaskannya dengan  memukul-mukul benda, atau berperilaku tidak sopan. Padahal menurut saya, semestinya anak seusiannya sudah mampu mengendalikan emosinya. Apa yang semestinya saya lakukan agar bisa memberikan perlakuan dengan tepat. Terima kasih atas sarannya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

AS

0857145XXXXX

Jawaban : 

Wa’alaikumsalam Wr.Wb.

AS yang baik,

Anak yang memiliki sifat keras, suka berontak, pemarah atau emosional  memang sering menimbulkan masalah. Ada kalanya  kemarahannya dilampiaskan dengan cara memukul, membanting benda, melempar sesuatu, menendang meja, mengacaukan segala hal, berteriak-teriak penuh kemarahan atau berperilaku tidak sopan. Anak seperti ini biasanya terlihat sangat keras kepala, susah diatur, kukuh pada kemauannya, selalu merasa benar dan cenderung mengabaikan perkataan orang lain.

AS yang baik,

Sebelum Anda mencoba mememberikan perlakuan pada siswa Anda, cobalah cari tahu dulu sebabnya.  Sebaiknya Anda berkomunikasi intensif dengan orang tuanya.  Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi timbulnya kebiasaan buruk seperti yang tampak pada siswa Anda. Di antaranya,  karena pola asuh orang tua, perilaku orang tua dan ketidakkompakan antara ayah dan ibu. Orang tua yang terlalu membebaskan anak tanpa kontrol membuat anak merasa benar sendiri dan tidak mau mendengarkan orang lain.

Hal yang juga penting dalam pendidikan anak adalah kekompakan dalam menerapkan pola asuh. Ketika ada penerapan aturan yang berbeda antara ayah dan ibu misalnya, maka anak akan mengalami kebingungan. Dan biasanya anak akan cenderung memilih aturan-aturan yang lebih menyenangkan untuknya.

AS yang baik,

Setelah Anda berkomunikasi dengan orang tuanya, jalin kedekatan dengan siswa Anda. Menjalin kedekatan adalah cara terbaik menangani anak yang memiliki sifat keras. Komunikasi dua arah harus terjalin dengan baik. Ajak siswa Anda berbicara dan tanyakan alasannya, mengapa dia membantah atau bersikeras dengan pendapatnya. Bila alasannya tidak tepat, beri larangan tegas namun tetap disertai kesabaran. Cara ini akan memberikan pemahaman tentang batasan pada anak, tanpa membuatnya merasa ditolak. Seringlah ajak siswa Anda berbicara dari hati ke hati. Tanyakan apa yang menjadi keinginannya. Kemukakan dengan bijak alasan Anda melarangnya, tentang aturan-aturan yang diterapkan di sekolah. Anda harus yakin,  bahwa secara pasti siswa Anda paham, jika teguran atau larangan yang Anda sampaikan, bukan karena benci, melainkan karena rasa sayang Anda padanya. Jangan lupa berikan pujian ketika siswa Anda mulai memperlihatkan perubahan. Anak yang “keras” bisa jadi karena kurang mendapatkan atau merasakan penghargaan dari orang tuanya.

AS yang baik,

Meski sudah usia SMP, terkadang ada juga anak yang masih sulit mengendalikan emosinya. Bahkan terkadang, di usia ini anak menjadi lebih keras sikapnya, susah diatur dan selalu ingin memberontak. Bersikap  tidak sopan kepada orang tua, guru, malas ke sekolah, dan sebagainya. Padahal, bagi setiap orang tua dan guru tentu ingin mempunyai anak yang berakhlak baik, taat, rajin, pandai, dan penurut. Anak yang memiliki kemauan keras, membutuhkan pembimbing yang  kuat. Berkomunikasi dengan anak yang sudah mulai memasuki usia remaja tentu tidak sama seperti ketika mereka masih kecil. Kenali dan pahami perasaan siswa Anda, pilih kata dan kalimat yang tepat saat berkomunikasi. Adakalanya Anda harus bersikap tegas, lembut, atau menjadi seorang sahabat.  Bersahabatlah dengan siswa Anda, namun tetap menjaga kewibawaan sebagai guru. Dengan menjadi sahabatnya diharapkan mampu menciptakan suasana yang nyaman,  saling percaya dan rasa saling menghargai. Menghadapi anak yang keras memang terkadang melelahkan, tapi jika tepat memperlakukannya, insya Allah akan menjadi anak yang sukses, termotivasi, dan terarah dengan baik. Dibutuhkan kesabaran, kebijaksanaan dan perhatian. Semoga Anda diberikan kesabaran dalam membimbingnya.

Sumber : Tabloid Media Umat edisi 127