Orang tua sebagai pengajar dan pendidik utama dan pertama anak, baik dilingkungan sekolah maupun rumah memegang peran yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak. Orang tua juga memiliki peran dalam memberikan perhatian dan semangat belajar bagi anak.
Selama pandemi covid-19 telah memberikan perubahan besar dalam kegiatan belajar mengajar. Fenomena ini terjadi tidak hanya di Indonesia, bahkan dunia mengalami perubahan dalam kegiatan belajar mengajar dari Taman Kanak-kanak hingga Perguruan Tinggi. Keadaan ini memaksa institusi pendidikan mengubah cara belajar mengajar yang semula berupa tatap muka antara tenaga pengajar dengan siswa, berubah menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring).
Dan mulai pertengahan tahun ini kegiatan belajar mengajar sudah mulai kembali seperti semula dengan tatap muka. Walaupun juga kadang masih ada yang daring. Peran orang tua disini sangat penting karena selama pandemi yang bisa mendidik karakter anak itu hanya orang tua.
Dan orang tua harus menghidupkan semangat anak untuk memulai kembali kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka biar anak tidak terpaku dengan pembelajaran daring yang serba online sehingga mengabaikan kegiatan belajar tatap muka.
Orang tua dalam perspektif ini merupakan orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada anaknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya, agar mencapai tingkat kedewasaan. Supaya mereka mampu mandiri dalam memenuhi tugasnya sebagai hamba Allah SWT dan mampu melakukan tugas sebagai makhluk sosial serta sebagai makhluk individu yang mandiri nantinya.
Orang tua mempunyai wewenang mutlak dalam mendidik anak-anaknya dirumah, dan tidak dapat diganggu gugat oleh orang lain. Orang tua adalah sebagai orang dewasa pertama yang memikul tanggung jawab pendidikan, sebab secara alami anak pada masa awal-awal kehidupannya berada ditengah-tengah ibu dan ayahnya. Dari merekalah anak mulai mengenal kaidah-kaidah pendidikan dan juga menirukan apa yang orang tua sering lakukan.
Berikut beberapa cara mendidik anak yang baik di lingkungan rumah:
1. Membiasakan bersikap jujur pada anak
Bersikap jujur memang tidak mudah, tapi bukan berarti itu sulit. Memang pada dasarnya manusia pasti pernah berbohong dan juga sering berbohong, namun kejujuran adalah nilai kehidupan mendasar yang harus anak-anak pegang sedari kecil. Disini orang tua harus sebisa mungkin bersikap jujur pada anak dan orang tua dapat membiasakan anak bersikap jujur dengan cara memberikan kepercayaan dan pujian. Karena kalo anak terbiasa bersikap bohong maka seterusnya akan suka berbohong.
2. Mendidik anak bersikap sopan
Sikap sopan perlu dimiliki anak-anak karena itu akan menjadi cerminan dan karakter diri yang baik bagi anak. Tidak perlu jauh-jauh untuk membiasakan anak bersikap sopan mulailah dari lingkungan rumah dengan cara mengajari mereka mengucap salam ketika bertemu orang dan mengucapkan terima kasih saat menerima sesuatu. Karena selama kegiatan online hanya orang tua yang dapat mengajarkan sikap sopan pada anak.
3. Menumbuhkan sikap semangat dan rajin pada anak
Dalam masa transisi ini dari online menjadi seperti semula anak-anak sekarang cenderung kurang semangat dalam melakukan pembelajaran daring karena mereka kebanyakan terlalu nyaman dengan kegiatan online, maka orang tua harus bisa menumbuhkan kembali semangat anak dalam kegiatan belajar luring(tatap muka). Orang tua dapat memberikan dukungan dan perhatian agar membuat anak-anaknya tetap bersemangat belajar dan memperjuangkan cita-citanya.
Jadi, peran orang tua disini sangat vital bagi perkembangan anak mereka harus bisa mendidik anaknya sebaik mungkin karena kalau anak tidak sering diberikan arahan dan dipantau mereka akan terjerumus kedalam lingkungan yang negatif. Dan orang tua harus bisa menjadi contoh yang baik untuk anak-anaknya.(*)
*Riki Ahmad Maulana (22104040031), Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.