Apa saja sih sebenarnya adab memasak dalam Islam? Memasak adalah salah satu kegiatan mengolah makanan dari bahan mentah menjadi bahan matang yang siap untuk dikonsumsi.
Adapun bahan makanan yang telah dimasak akan mengalami perubahan warna, bentuk dan ukuran apalagi jika ditambah dengan bumbu rempah tentunya akan terasa lebih nikmat.
Bahkan, bagi beberapa orang memasak menjadi kegiatan yang disukai (hobi). Adapun keuntungan dengan kita memasak maka kita dapat mengonsumsi makanan yang lebih sehat, mempererat suatu hubungan antar manusia, mampu meningkatkan kreativitas, hingga bisa menghilangkan stres sekalipun.
Begitu pentingnya memasak hingga tak jarang kita jumpai banyak orang yang terkagum-kagum dengan seseorang yang pandai dalam bidang ini.
Adab Memasak Dalam Islam
Membaca doa sebelum memasak sangat dianjurkan, sehingga ketika dalam kegiatan memasak tersebut dapat dinilai sebagai ibadah. Tidak hanya itu, berdoa ketika hendak memasak pun dapat menumbuhkan nilai-nilai keberkahan dalam setiap masakan kita.
Karena itu, memasak dalam Islam tidak hanya sekedar kegiatan merubah bahan makanan mentah menjadi matang. Islam menjelaskan bahwa memasak pun dapat bernilai ibadah dan akhirnya dari kegiatan tersebut kita mampu untuk mengumpulkan pundi-pundi pahala.
Akan tetapi, banyak dari kita yang lupa akan adab memasak dalam Islam. Dalam hal ini marilah kita mengingat kembali bahwa dalam Islam memasak pun ada adabnya, diantaranya :
1. Niat Ikhlas Karena Allah SWT
“Setiap perbuatan tergantung dengan niatnya, begitu juga seseorang akan mendapatkan dari apa yang dia usahakan seperti apa yang dia niatkan … “ (Bukhari dan Muslim)
Secara bahasa, niat adalah al-qashd, yang artinya keinginan. Sementara secara istilah syar’i, niat didefinisikan sebagai azzam atau tekad untuk mengerjakan suatu ibadah dengan ikhlas karena Allah, yang letaknya berada di dalam batin atau hati.
Niat memiliki dua fungsi utama, pertama yaitu untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, atau membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Lalu, yang kedua yaitu untuk membedakan tujuan seseorang dalam beribadah.
Begitu juga halnya dengan memasak, niat dalam memasak pun merupakan suatu hal yang fundamental. Sehingga dengan niat yang pas dan lurus maka memasak pun dapat bernilai
ibadah dan akan mendapat pundi-pundi pahala dari Allah SWT.
Tapi, tidak sedikit dari kita yang lalai akan hal tersebut. Sehingga memasak hanya sekedar
rutinitas harian saja tanpa ada unsur-unsur ibadah di dalamnya.
Oleh karena itu ada satu bab yang mengajarkan tentang adab memasak dalam Islam, ketika kita sudah paham akan hal tersebut niscaya kegiatan rutinitas tersebut akan bernilai ibadah disisi Allah SWT.
Hal ini senada dengan hadist nabi lain yang mengatakan bila urusan umat muslim selalu baik. Bahkan pun itu memasak. Apabila Anda hobi masak, tentu ini jadi ladang ibadah. Anda hanya perlu meniatkan setiap aktivitas di dapur karena Allah Ta’ala.
Membeli bahan-bahan masak di pasar, jauh dan berisik, namun dilaksanakan karena Allah, berbuah pahala. Beli peralatan masak yang mahal tapi cantik, selain memuaskan diri, jika diniatkan karena Allah bisa menjadi pahala. Membuat kitchen set di jasa kitchen set Jogja, diniatkan untuk rumah yang lebih nyaman dan masakan yang lebih dinikmati keluarga, juga bisa jadi pahala.
Sungguh mulia diri umat muslim. Setiap aktivitasnya bisa berbuah pahala, yang mengantarkannya menuju surga.
2. Memulai Dengan Membaca Basmalah
Mungkin sebagian dari kita ada yang bertanya-tanya, mengapa harus memulai dengan basmalah? Perlu kita ketahui, mengucap basmalah atau bismillahirrahmanirrahim, berarti kita telah mengalihkan kemampuan yang ada pada kita kepada kemampuan Allah SWT.
Ketika kita mengucapkan itu, Allah mendampingi kita, memberi kemudahan atas apa yang sukar bagi kita. Begitu juga Allah SWT akan senantiasa membantu apa yang kita tidak mampu melakukannya, dan Allah SWT memberi berkah dari setiap usaha yang kita awali dengan basmalah.
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan ‘alhamdu’ atau memuji Allah SWT maka berkahnya terputus.” (Ibnu Majah dan Abu Daud)
Ketika niat sudah benar maka selanjutnya adalah memulai memasak dengan memuji Allah SWT, sehingga keberkahan dari kegiatan tersebut bisa kita peroleh. Begitu juga masakan pun akan menjadi lebih berkah.
3. Memperbanyak Isi Masakan, Sehingga Mampu Dibagi Kepada Tetangga
Islam sungguh sangat menghormati dan menjaga perasaan tetangga, sebagaimana dalam hal memperhatikan tetangga ketika kita memasak makanan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jika kamu masak sayur perbanyaklah kuahnya, lalu bagikanlah kepada tetanggamu”. (Ibnu Majah)
Hadits ini mengandung makna untuk memperbanyak kuah ketika memasak, sehingga ketika selesai kita bisa membagi masakan tersebut kepada tetangga. Dalam hal ini Islam sungguh sangat menghormati dan mewajibkan untuk selalu berbuat baik terhadap tetangga, berbuat baik dalam semua urusan.
Meskipun, hanya sekedar memberi yang nilainya tidak seberapa. Tapi alangkah baiknya jika isi dari masakan tersebut juga dimasukan dalam bingkisan tersebut. Sungguh sebuah hubungan yang indah antar sesama, dan begitulah adab memasak dalam Islam.
4. Berpakaian Yang Sopan
Pakaian (sandang) adalah salah satu kebutuhan Pokok manusia di samping makanan (pangan) dan tempat tinggal (papan). Menurut Islam pakaian memiliki tiga fungsi, yaitu : Sebagai penutup aurat, sebagai perhiasan dan sebagai pelindung dari setiap hal-hal yang merusak.
Sewajarnya seseorang itu memakai pakaian yang sesuai dengan norma yang berkembang,
karena pakaian yang sopan dan menutup aurat adalah cerminan dari seorang Muslim yang
sebenarnya.
Memasak pun demikian, meskipun kegiatan yang berlangsung dalam rumah namun ketika seseorang telah diniatkan untuk beribadah kepada Allah SWT maka sudah semestinya untuk mengenakan pakaian yang sopan dan terpuji.
5. Mengucap Hamdalah Ketika Selesai Memasak
Ungkapan hamdalah atau Alhamdulillâhi Rabbil ‘Alamin (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam) seakan mengingatkan kita bahwa semua yang ada di alam semesta ini adalah ciptaan Allah SWT.
Karena kedudukan itulah, segala puja dan puji mutlak bagi-Nya. Konsep hamdalah dengan demikian mengajari kita agar mampu mensyukuri nikmat Allah secara optimal maka hal tersebut akan mengajari kita rendah hati serta bersikap sesuai proporsi dan kapasitas diri.
Sesungguhnya, ketika kita mengucapkan hamdalah dengan tulus, Allah Ta’ala akan membalas pujian itu dengan balasan berlipat-lipat. Ketika aktivitas memasak yang diawali dengan basmalah dan diakhiri dengan hamdalah maka semoga Allah SWT selalu mencurahkan keberkahan kepada kita.
Begitu juga dengan niat yang benar semoga Allah catat sebagai salah satu amal baik yang bernilai pahala di sisi-Nya.
Pilihan Website Edukasi Keislaman
Permasalahan yang cukup komplek sedang kita hadapi bersama, mulai dari permasalahan
akidah, sosial kemasyarakatan hingga personal individu tidak luput kita hadapi dan rasakan.
Karena dengan semakin banyaknya persoalan yang berkembang akhir-akhir ini menuntut kami anaksholeh.net untuk menjawab setiap permasalahan yang berkembang di masyarakat.
Begitu juga kami anaksholeh.net tidak mau ketinggalan untuk berlomba dalam ranah mengedukasi dan menjelaskan tentang permasalahan agama Islam dengan cara yang santai dan mudah untuk dipahami.